Source: selasar.com |
Awal terbentuknya kelompok ini berawal
dari pertemuan antara Maudisha dan Malini pada saat Registrasi Ulang Mahasiswa
Baru di Balairung, ketika sedang mengantri Maudisha tepat disamping Malini,
karena Maudisha ingat dengan kata teman nya yang sudah masuk Universitas
Indonesia terlebih dahulu, dia bilang "lu harus cari kenalan
sebanyak-banyaknya" disitulah mulai Maudisha mempraktekan kata teman nya
itu dan berkenalan dengan Malini. Disana mereka ngobrol banyak, ya selayaknya
teman baru, lalu ada seorang lagi yang mengantri di belakang Maudisha yaitu
Hanifah lalu mereka berdua saling berkenalan begitu juga dengan Malini.
Sepanjang Registrasi berjalan mereka selalu bertiga, disela-sela keramaian
registrasi Maudisha menanyakan account Twitter Malini& Hanifah bertujuan
untuk tetap saling berkomunikasi nantinya. Ketika registrasi yang terakhir
hanifah terpisah dengan Maudisha& Malini, lalu mereka berdua bertemu dengan
Lintang yang jurusan nya sama dengan Maudisha. Disaat yang bersamaan Hanifah
berkenalan lagi dengan teman baru satu jurusan nya yaitu Rauda.
Di akhir acara diberitahukan bahwa
untuk segera membuat kelompok OKK beranggotakan 8-10 orang yg terdiri dari
cewek dan cowok serta berbeda fakultas. Disana mereka memutuskan untuk satu
kelompok dan mencari teman lagi untuk masuk ke kelompok mereka. Malini
mencari-cari anggota lagi lewat Twitter dan Maudisha mencari lewat forum OKK,
tapi mereka sempat kehilangan Lintang karena tidak ada contact person untuk
menghubungi Lintang. Maudisha ingat kalau Lintang satu jurusan dengannya,
akhirnya ia menanyakan pada admin account Twitter jurusannya itu, dan syukurnya Twitter Lintang ditemukan dan
mereka bersatu kembali. Maudisha pernah berkata pada Malini "Mal, ada
temen cowok gak yang bisa diajak join?" saat itu Malini ingat bahwa ada
teman laki-laki satu sekolahnya yang masuk UI dan berbeda fakultas, tanpa pikir
panjang Malini langsung mengajak temannya yaitu Ramdha untuk join masuk
kelompok mereka, kebetulan Ramdha punya kenalan teman satu fakultasnya yaitu
Reza, akhirnya kelompok ini terbentuk 7 orang. Usaha Malini mencari-cari teman
kelompok di Twitter tidak sia-sia, ada Puti yang belum mendapatkan kelompok dan
melihat di Twitter bahwa ada kelompok yang masih membutuhkan anggota, Puti pun
bergabung dengan kelompok mereka. Begitu juga dengan Steven sama hal nya dengan
Puti yang bergabung lewat jejaring sosial Twitter. Anggota sudah terbentuk 9
dan masih ingin 1 orang agar pas beranggotakan 10. Untuk mencari satu orang
lagi Maudisha mengiklankan lewat forum OKK, tidak sia-sia pula dengan usaha
Maudisha, disitu Andika mulai begabung dengan kelompok mereka dan akhirnya
terbentuk pula lah 10 orang.
Kelompok sudah terbentuk, saatnya
melanjutkan tugas kelompok. Untuk berkomunikasi lebih lancar, Ramdha memberi
ide untuk membuat Group Line, saat itu juga Maudisha membuat Group Line dan
menginvite mereka satu persatu. Disana kami membicarakan untuk kelanjutan
tugas, perbincangan mereka membuat keakraban mulai terasa, lalu mereka
berkesepakatan untuk bertemu di Perpustakaan Pusat UI, untuk bertatap muka,
berkenalan secara langsung dan merancang kegiatan selanjutnya. Dari hasil
pertemuan itu didapat bahwa kelompok diketuai oleh Ramdha dengan nama kelompok
yaitu Doa Ibu. Ramdha sebagai ketua, bertindak cepat untuk mendaftarkan
kelompoknya di website OKK, agar segera mendapatkan narasumber untuk di
wawancara dan anggota yang lain merancang pertanyaan untuk kegiatan wawancara
dengan narasumber. Pertemuan keduapun diadakan pada saat acara paduan suara hari
pertama berakhir, di Selatan Balairung. Disana sang ketua memberitahukan bahwa
narasumber bersedia di wawancara setelah hari raya Idul Fitri, lalu kami
menyusun strategi untuk kapan tepatnya wawancara dapat dilaksanakan serta
menyusun kembali pertanyaan.
Idul Fitri sudah berakhir, saatnya
kembali beraktifitas. Tanggal 14Agustus 2013 jadwal pertama yang dilalui MABA
adalah kegiatan PSAU (Pengenalan Sistem Akademik Universitas) saat itu Ramdha
memberitahukan bahwa wawancara dapat dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2013
pada hari Jumat. Pada hari kedua PSAU, secara mendadak Ramdha memberitahukan
kepada kami para anggota bahwa Narasumber dapat diwawancarai pada hari ini
seusai kegiatan berakhir yaitu pada jam 17.30, tanpa pikir panjang kami
meng-iyakan kabar tersebut. PSAU telah usai, saatnya kami berkumpul dan segera
mencari Narasumber kami yaitu Fachriza Fathan ketua BPM MIPA. Kami mencari-cari
mengelilingi Rotunda, karena beliau berkata ia berada disana dengan memakai
baju biru kotak-kotak. Setalah lama mencari akhirnya kita menemukan kak
Fachriza, karena waktu sudah mulai memasuki petang kami segera mewawancarai
beliau.
Setiap kelompok diberikan tiga
pertanyaan wajib yang ditanyakan kepada kakak narasumber, untuk memperluas
wawasan kita tentang UI dan berbagai macam organisasi serta dinamika kehidupan
kampus, kami mengajukan beberapa pertanyaan tambahan.
Pertanyaan
pertama adalah pertanyaan wajib yakni mengenai definisi IKM UI. Salah satu dari
kami mulai bertanya mengenai hal itu dan narasumber kami pun menjelaskan, pada
awalnya beliau bertanya kepada kami, adakah di antara kami yang tahu tentang
IKM UI, namun ternyata semua dari kami belum mengetahuinya. Setelah dijelaskan
oleh beliau hal yang kami dapat simpulkan mengenai IKM UI adalah, ternyata IKM
UI itu adalah kepanjangan dari Ikatan Keluarga Mahasiswa UI, dari namanya kita
dapat mengetahui bahwa IKM ini sangat dekat kaitannya dengan mahasiswa. Jadi
IKM UI merupakan wadah yang mengikat semua mahasiswa melalui seluruh kegiatan
mahasiswa. Pada awalnnya IKM hanya berdiri dalam lingkup fakultas saja yakni,
sebagai sarana untuk menyatukan mahasiswa pada fakultas tersebut namun setelah
disadari betapa pentingnya rasa kekeluargaan atas nama seluruh mahasiswa UI
maka dibentuklah IKM UI.
Karena IKM UI mencangkup keseluruhan
kegiatan mahasiswa maka sudah seharusnya IKM ini memiliki sistem yang
mengaturnya, sistem di dalam IKM UI dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi kemahasiswaan, serta memiliki tugas yang berbeda-beda, seperti Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang bertugas untuk menjalankan aturan-aturan dan UU
IKM UI, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang membuat aturan-aturan dan UU IKM
UI yang dibutuhkan masyarakat UI selain itu ada pula Majelis Wali Amanat Unsur
Mahasiswa (MWA UM), Mahkamah Mahasiswa (MM), Badan Audit Kemahasiswaan (BAK)
dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan terdapat
satu lembaga lagi yang merupakan wadah berkumpulnya semua lembaga di
tingkat UI yang disebut Forum Mahasiswa yang mengikat seluruh IKM UI.
Oleh karena itu IKM UI merupakan suatu
pemerintahan yang mengatur jalannya kegiatan dan kehidupan mahasiswa ui
dibutuhkan kinerja yang baik agar dapat membuat semua mahasiswa UI menjadi satu
keluarga besar yang harmonis dan dapat melakukan perubahan bagi seluruh
mahasiswa dan masyarakat menuju arah yang positif.
Di samping itu, UI juga memiliki
beberapa kegiatan akademis yang disusun
oleh direktorat pendidikan. Kegiatan tersebut
bertujuan mewadahi seluruh kegiatan perkuliahan yang akan dijalani
mahasiswa pada semester berjalan sehingga tidak terjadi bentrokan jadwal satu
dengan yang lainnya dan mampu
memperlancar seluruh aktivitas akademik siswa.
Kegiatan akademis siswa memiliki
berbagai macam jenis yang masing-masing terstruktur dan memiliki tujuan yang
berbeda pula. Berbagai lomba yang diselenggarakan tiap fakultas pun merupakan
kegiatan akademik dengan kampus UI sebagai fasilitatornya. Begitu pula dengan
pengisian IRS sebagai rencana studi melalui SIAK NG.
Terstrukturnya berbagai kegiatan
akademis di kampus UI tidak lepas dari ingatan bahwa banyak sekali kegiatan
yang harus diselesaikan mahasiswa UI dalam memenuhi tuntutan beban studi nya.
Diharapkan agar kedepannya mahasiswa UI bisa lebih mandiri sekaligus terbantu
dengan adanya penyusunan kegiatan tersebut. Dalam prakteknya, mahasiswa UI
dituntut untuk lebih aktif dalam menjalankan semua aktivitas akademik kampus
agar semuanya terlaksana dengan baik sekaligus membentuk karakter diri pekerja
keras dan mampu survive dalam keadaan apapun.
Adapun kehidupan
sosial di perkuliahan atau kampus memang berbeda dari kehidupan sosial di
sekolah. Pasti kita akan bertemu dengan lebih banyak orang yang pastinya
mempunyai kebiasaan, pergaulan dan karater yang sangat berbeda dengan kita.
Apalagi kita akan menemui orang-orang yang berbeda agama maupun suku. Dari situ
kita harus belajar bagaimana caranya untuk tetap menghargai satu sama lain,
tidak memilih-milih teman bedasarkan status sosialnya. Tetapi kita juga harus
pintar-pintar memilih teman, jangan sampai kita salah bergaul dengan orang yang
salah. Yang ternyata bisa menjerumuskan kita ke arah yang negatif. Contohnya
banyak sekali yang di sudut-sudut kampus mahasiswa yang merokok diam-diam ada
juga yang mabok-mabokan karna meminum alkohol atau pun yang lebih parahnya lagi
ngobat atau narkoba. Tetapi bukan karena hal itu kita berpikiran bahwa
pergaulan di kampus itu khususnya di UI negatif. Malahan biasanya kakak senior
juga suka membantu juniornya untuk belajar kelompok, dari situ kita tahu
walaupun menjadi senior bukan berarti bisa semena-mena dengan juniornya dengan
berperilaku kasar. Hubungan antara senior dan junior tetap harmonis. Jadi pada
intinya kehidupan sosial di UI ada yang negatif dan positif , itu tergantung
dari diri kita masing-masing jangan mudah terpengaruh dengan yang tidak baik.
Mahasiswa mengambil peran sentral
dalam kehidupan universitas. Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bagi UI
sebagai universitas tertua di Indonesia untuk dapat mencetak lulusan yang
berkualitas dan dapat berkiprah baik di tingkat nasional maupun internasional.
Bagaimana proses untuk membentuk mahasiswa berkualitas merupakan salah satu
ukuran keberhasilan suatu universitas. UI memiliki komitmen tinggi untuk
memfasilitasi tumbuh berkembangnya berbagai aktivitas kemahasiswaaan yang mampu
menunjang prestasi akademis. Aktivitas kemahasiswaan dapat di bidang seni,
olahraga, dan kelompok-kelompok studi lainnya. Kegiatan diluar ruang kelas
telah menjadi bagian integral UI untuk menghasilkan manusia yang siap
berkompetisi di era globalisasi. Dalam bagian ini akan disajikan informasi
tentang Unit Kegiatan Mahasisa (UKM) di berbagai bidang peminatan. Selain itu
juga, UI memiliki kebijakan (policy) untuk menumbuhkembangkan
kemandirian pengelolaan organisasi mahasiswa. Organisasi kemahasiswaan
merupakan laboratorium dunia nyata dimana mahasiswa nantinya akan masuk setelah
mereka menyelesaikan masa studinya di UI. Oleh karena itu, otonomi dan
kemandirian pengelolaan organisasi dilihat sebagai bagian dari proses
pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) yang sangat
berguna bagi para mahasiswa.
Unit
Kegiatan Mahasiswa merupakan organisasi kemahasiswaan ditingkat universitas
yang fungsinya menampung berbagai minat dan bakat dari para mahasiswa
Universitas Indonesia. Unit kegiatan mahasiswa tersebut antara lain:
● UKM Seni
● UKM Olahraga
● UKM Beladiri, dan
● UKM lain-lain
● UKM Olahraga
● UKM Beladiri, dan
● UKM lain-lain
Banyak kegiatan-kegiatan non
akademis di Universitas Indonesia,
seperti contohnya dalam bidang olahraga. Kegiatan olahraga sebagai
kegiatan ekstra kurikuler adalah salah satu wujud nyata dari aktualisasi
mahasiswa di bidang non akademik.
Bahkan, Universitas Indonesia memfasilitasi setiap kegiatan ekstra
kurikuler yang mendorong potensi dan prestasi mahasiswa dengan semangat
positive mental attitude, kompetitif dan jiwa yang sportif. Selain
ekstrakulikuler di bidang olahraga, masih banyak ekstrakulikuler lain nya
seperti Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA), Paraghita yaitu paduan suara
Universitas Indonesia, Marching Band, Orkes Simfoni Mawaditra, Teater Mahasiwa,
Pramuka Sekar Kalpavriska, Koperasi Mahasiswa
dan banyak sekali kegiatan-kegiatan non akademis lainnya. Untuk kegiatan non
akademis di bidang organisasi yang ada di Universitas Indonesia baik di tingkat
Universitas, fakultas, program vokasi maupun program studi. Organisasi atau lembaga kemahasiswaan
ditingkat universitas adalahi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia
(BEM-UI), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) , Mahkamah Mahasiswa (MM), Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan lain-lain.
Sehubungan dengan banyaknya kegiatan
non akademis yang berada dalam IKM UI (Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas
Indonesia), yang dimana IKM adalah suatu wadah yang mengikat seluruh warga
Universitas Indonesia. Organisasi atau lembaga kemahasiswaan yang sering
berperan dalam tingkat universitas, fakultas, maupun jurusan adalah BPM (Badan
Perwakilan Mahasiswa) dan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). Namun dalam tingkat
jurusan tidak semuanya memiliki BPM dan BEM, hanya beberapa jurusan saja yang
memilikinya. BPM dan BEM tingkat
universitas tidak berhubungan dengan tingkat fakultas, mereka memiliki peranan
masing-masing dalam tingkatannya. Perbedaan antara BPM (Badan Perwakilan
Mahasiswa) dengan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) adalah ranah kerjanya
masing-masing bagian tersebut. Dimana tugas dari BPM adalah membuat
aturan-aturan dan pasal-pasal, sedangkan BEM bertugas menjalankannya. BPM lebih
banyak bermain dengan konsep pemikiran serta harus tau kebutuhan akan warga
dalam tingkatannya, sedangkan BEM lebih banyak bermain atau terjun langsung ke
lapangan.
Setelah mengetahui perbedaan dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan
BPM (Badan Perwakilan Mahasiswa), pertanyaan selanjutnya mengarah kepada fungsi
dan peranan dari masing-masing badan tersebut. Seperti yang telah kita ketahui
tentang trias politica yaitu terdapat
eksekutif, legislatif dan yudikatif, badan-badan tersebut juga memiliki fungsi
dan peranan berdasarkan trias politica.
Baik BEM maupun BPM akan dipilih langsung melalui Pemira UI (Pemilihan Rakyat
Universitas Indonesia). BEM memiliki fungsi sebagai eksekutif yaitu yang
berperan sebagai pelaksana. BEM ini juga membuat suatu progam kerja serta
mengkoordinasi dalam pengimplikasiannya. Sedangkan, BPM memiliki fungsi sebagai
legislatif yaitu yang berperan sebagai pembuat peraturan atau undang-undang
yang selanjutnya akan tertuang pada GBAK (Garis Besar Arahan Kerja). Selain
itu, BPM juga bertindak sebagai pengawas dalam pelaksanaan dari suatu peraturan
(undang-undang) yang dilaksanakan oleh BEM. Seperti halnya DPR, BPM juga dapat
dijadikan sebagai wadah aspirasi dari rakyatnya untuk demi keberlangsungan dan
kesejahteraan rakyatnya. Bentuk aspirasi ini dapat disampaikan dalam bentuk
apapun kepada BPM, misal melaui media online, angket tertulis maupun secara
langsung. Masa jabatan rata-rata keduanya yakni sekitar satu tahun, dimana
dalam satu tahun tersebut terdiri dari semester genap dan semester ganjil.
Selanjutnya
kami mengarah kepertanyaan selanjutmya mengenai beasiswa yang terdapat di
Universitas Indonesia sebenarnya beasiswa bisa didapatkan
baik dari kelas Reguler maupun Paralel. Namun perbedaannya, Reguler berhak
mendapatkan beasiswa langsung dari Universitas Indonesia karena telah
disubsidi. Sementara kelas Paralel tidak diperkenankan mendapat beasiswa
langsung dari Universitas Indonesia. Jalan lain bagi kelas Paralel untuk
mendapatkan beasiswa yaitu dengan mengajukan beasiswa eksternal atau dari luar
Universitas. Contohnya seperti beasiswa Djarum, BCA dan lain sebagainya. Memang
persyaratan yang dilampirkan untuk pengajuan beasiswa kelas Paralel lebih
banyak dan lebih merepotkan, namun masih memungkinkan untuk dicapai.
Banyak
pula mahasiswa kelas Paralel yang masih membutuhkan beasiswa untuk meringankan
BOPnya. Namun memang sudah menjadi konsekuensi bagi yang mengambil kelas
Paralel untuk membayar BOP secara penuh setiap semesternya. Tidak jarang
mahasiswa Paralel yang berbondong-bondong untuk mengajukan beasiswa dari luar
Universitas. Meskipun tidak semua mendapatkannya, namun tetap masih
memungkinkan bagi sebagian mahasiswa untuk mendapatkannya. Jadi kesimpulan yang
dapat saya ambil adalah, mahasiswa kelas Paralel tetap dapat mengajukan
beasiswa, namun tidak dari dalam Universitas karena beasiswa di dalam
universitas sudah disubsidi untuk mahasiswa Reguler.
Lanjut
ke pertanyaan yang lain, salah satu anggota dari kelompok kami menanyakan
kenapa ada program reguler dan paralel serta mengapa dibedakan.
Pemisahan
antara reguler dan vip adalah supaya lebih mudah untuk pengelompokan atau
pembagian berdasarkan program-programnya daripada setiap fakultasnya. Selain
itu untuk mempermudah mengorganisasikan pada saat berlangsungnya acara kamaba.
Pada intinya kenapa diadakan program paralel dan program reguler menurut
subjektifnya saya, bedanya reguler dan paralel ibaratnya reguler adalah program
biasa sedangkan paralel ini adalah bisa dibilang sebagai program 'ventura' atau
dengan kata lain swastanya ui. Sebenarnya dulu program paralel ditujukan untuk
mereka yang sudah bekerja. Makanya untuk masuk paralel tidak ada batasan umur
sedangkan kalo reguler itu ada batasan umur. Selain itu karena paralel ini merupakan program ventura, maka
persaingannya pun tidak terlalu ketat seperti program reguler.
Berikut
ini merupakan tips untuk berorganisasi di dalam Universitas Indonesia kita
sebagai mahasiswa baru, khususnya mahasiswa baru Universitas
Indonesia, akan menghadapi beberapa kebingungan ketika mencoba memahami
kegiatan-kegiatan nonakademis di UI, seperti BEM UI, DPM UI, UKM UI, BEM
fakultas, himpunan jurusan, ataupun komunitas-komunitas. Berbeda dengan di SMA,
organisasi di dunia perkuliahan jauh lebih banyak dan heterogen. UI selalu
berusaha untuk menyediakan wadah berkreasi pada para mahasiswanya dengan cara
organisasi.
Apapun minat dan passion mahasiswa,
pasti ada wadah yang menampungnya di UI. Apabila ingin belajar sebagai
eksekutif, ada BEM. Ingin mencoba legislatif, ada DPM/BPM/MPM. Kalau memiliki
bakat di bidang seni, ada banyak sekali pilihan UKM seni baik musik atau tari.
Apabila ingin berkumpul dengan teman sekampung halaman, tersedia paguyuban
daerah. Jika hanya ingin fokus di jurusan masing-masing, ada himpunan jurusan
yang menyediakan info-info yang berguna.
Semua organisasi yang ada di UI
intinya mengajarkan mahasiswa untuk bisa bekerja dalam kelompok dengan tidak
menomorduakan kemampuan individual. Kenali minat dan bakat, cari info tentang
organisasi yang ada sedalam-dalamnya, bagi waktu untuk belajar, berorganisasi,
bermain dan beristirahat.
Angin
mulai bertiup semakin kencang dan awan mendung sudah berarak semakin dekat.
Langit semakin gelap, matahari sudah tenggelam di ufuk barat. Kami pun selesai
dengan tugas okk kami, mewawancarai narasumber kami. Ketua BPM FMIPA, Fachriza Fathan telah
menjawab semua pertanyaan kami ajukan dengan lugas dan jelas. Tugas hari ini
selesai dan akhirnya kami mulai berpencar untuk pulang ke kos/rumah masing-masing.
Hari ini, 16 Agustus 2013. Kami berkumpul pada pukul 08.00 WIB pagi di Perpustakaan Pusat UI. Berencana untuk menyelesaikan dan melengkapi tugas okk kelompok kami. Kami membagi tugas untuk masing-masing mengedit dan memperbaiki narasi dari pertanyaan masing-masing yang telah dikumpulkan. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, jam sudah menunjukkan tepat pukul 11.00 WIB. Ramdha dan yang lain bersiap untuk sholat jumat terkecuali para anggota wanita. Tugas sudah di save dan siap untuk di upload ke website resmi okk ui 2013. Dan akhirnya tugas kelompok okk kami "Doa Ibu" pun selesai :)
Hari ini, 16 Agustus 2013. Kami berkumpul pada pukul 08.00 WIB pagi di Perpustakaan Pusat UI. Berencana untuk menyelesaikan dan melengkapi tugas okk kelompok kami. Kami membagi tugas untuk masing-masing mengedit dan memperbaiki narasi dari pertanyaan masing-masing yang telah dikumpulkan. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, jam sudah menunjukkan tepat pukul 11.00 WIB. Ramdha dan yang lain bersiap untuk sholat jumat terkecuali para anggota wanita. Tugas sudah di save dan siap untuk di upload ke website resmi okk ui 2013. Dan akhirnya tugas kelompok okk kami "Doa Ibu" pun selesai :)
Komentar
Posting Komentar