Source: bbc.com |
Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi. Memiliki ciri khas tersendiri disetiap suku dan daerah yang ada di Indonesia. Itulah yang membuat negara Indonesia menjadi menarik. Kehidupan bermasyarakat lambat atau cepat selalu mengalami perubahan. Untuk membedakan perubahan sosial dan perubahan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari sangat sukar karena semua masyarakat mempunyai kebudayaan. Sementara itu, semua kebudayaan mewarnai kehidupan dalam masyarakat. Jadi, perubahan sosial masyarakat dengan perubahan kebudayaan akan saling berkaitan.
Perubahan sosial adalah proses
berubahnya kehidupan individu-individu di dalam masyarakat dari cara-cara
kehidupan yang sosial yang sudah ada ke cara kehidupan sosial yang baru.
Perubahan sosial, meliputi perubahan dalam teknologi, perubahan perilaku,
perubahan tata nilai dan norma, perubahan keyakinan, dan perubahan pola
kehidupan. Adapun faktor penghambat perubahan sosial dan budaya yaitu individu
yang bersifat kolot (konservatif), tidak mudah atau menolak hal-hal baru.
Respon orang-orang konservatif umumnya akan menolak unsur-unsur sosial budaya
luar, tetapi penolakan itu akan berdampak pada munculnya konsekuensi sosial
yang bermacam-macam. Dampak negatif dari penolakan terhadap pengaruh pergeseran
dan perubahan sosial budaya itu tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi
banyak dialami juga di negara-negara lain di dunia. Pada saat ini nilai sosial
asing memiliki dampak yang paling jelas terlihat dalam hal pembentukan
kepribadian bangsa Indonesia, sehingga jati diri bangsa ini sudah mulai
tertutup dengan budaya asing. Itu semua disebabkan oleh hilangnya semangat nasionalisme
pemuda dan masyarakat Indonesia itu sendiri. Dampak globalisasi pun berpengaruh
terhadap semua aspek terutama aspek budaya dan sosial.
Kata
“globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.
Globalisasi belum memiliki definisi yang tetap kecuali sekedar definisi kerja, sehingga tergantung dari sisi mana
orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau
proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara
di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru
atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi
dan budaya masyarakat. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari
gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain
yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.
Globalisasi
dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi
oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan
berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu
masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan
bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju. Wacana
globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas
budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada
globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara
menyeluruh.
Perubahan
budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari
masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai
yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial merupakan salah
satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi
internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan
setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia
sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam
bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu
sudah sedemikian terasa. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi
mampu mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh
seluruh aspek penting kehidupan budaya masyarakat dan bagaimana kita mampu
menyikapinya. Globalisasi menciptakan
berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam
upaya pemanfaataan globalisasi untuk kepentingan kehidupan budaya Indonesia
generasi mendatang.
Dalam satu dekade terakhir
ini pasti masyarakat semua sudah tidak
asing dengan istilah K-pop atau Korean pop. Korean pop inilah yang saat ini
baru hangat-hangatnya dibicarakan oleh khalayak umum, terutama karena
ketenarannya yang sangat berpengaruh terhadap dinamika budaya
asing yang masuk Indonesia.
Dalam hal ini banyak sekali para remaja Indonesia yang sudah lebih menyukai
acara-acara korea dari pada harus menyaksikan acara nasional Indonesia Tentu saja mereka mulai mencari informasi
tentang aktris dan aktor tersebut, sehingga akhirnya mereka pun juga
mengidolakan para artis korea.
Indonesia termasuk negara
yang sedang terkena demam Korea. Hal ini dapat terlihat di layar televisi majalah dan
juga internet di Indonesia yang sekarang berlomba-lomba untuk menayangkan atau
menginformasikan seputar berita-berita korea. Di televisi bahkan sudah banyak
menayangkan hiburan setiap harinya yang berhubungan dengan Korea, misalnya
film, musik, dan infotaiment. Dari sini tidak
di pungkiri bahwa televisi menjadi sarana utama bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan informasi mengenai segala
sesuatu yang berbau korea, tidak hanya itu majalah atau tabloid bahkan koran sebagai media massa di Indonesia juga menuliskan
tentang berita seputar korea dan para remaja juga bisa melihat dan mendapatkan
video-video film bahkan musik serta informasi tentang budaya korea melalui
media elektronik.
Pada
dasarnya, globalisasi budaya Korea tersebut tak bisa dilepaskan dari peran
media. Media membawa nilai-nilai budaya Korea ke luar negeri dan menjadi salah
satu penunjang utama berhasilnya globalisasi budaya Korea di dunia
internasional. Media yang banyak berperan dalam persebaran nilai-nilai budaya
Korea pada mulanya adalah televisi, yang menayangkan drama-drama Korea.
Kesuksesan televisi memediasi masuknya budaya Korea ke Indonesia ini tak
dipungkiri menimbulkan efek domino ke musik dan film. Jenis media yang
mengantarkan produk-produk budaya Korea ke tangan khalayak Indonesia itu pun
semakin beragam, yaitu VCD, DVD, dan yang paling fenomenal tentu saja internet.
Internet bahkan bisa disebut sebagai media yang paling berpengaruh dalam globalisasi
budaya Korea karena banyak film dan musik Korea mendapatkan tempat di media internasional.
Hal ini pun berlaku di Indonesia.
Dahsyatnya
kekuatan internet dalam penyebaran “Korean Wave” ini terlihat dari ramainya
arus informasi mengenai budaya Korea di internet. Teknologi informasi dan
komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini,
perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai
bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu
globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi
tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia.
Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh
negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan
politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi
nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. Korea Wave ini membawa pengaruh
besar terhadap generasi muda di Indonesia yang sedang memuja korea wave. Inilah
yang ditakutkan dari globalisasi, yaitu ketika masyarakat lokal “menuhankan”
budaya asing dan menelantarkan budaya aslinya sendiri tapi kita tidak merasa . Sebenarnya
kita sedang terjajah dengan kejayaan Korean Pop Culture di Indonesia. Korea
wave pada dasarnya sangat menarik untuk dipelajari dan menginspirasi karena
ditengah kemodernannnya, ada semangat perubahan terus menerus didalamnya,
tetapi dengan tidak meninggalkan budaya tradisional didalamnya. Hal tersebut
menjadi menarik untuk dipelajari untuk para remaja di Indonesia, bahwa ketika
kita sedang terpengaruh dengan kebudayaan lain yang masuk, kita punya filter
yaitu kebudayaan sendiri, supaya antara tradisi dan modernitas dapat berjalan
serasi, selaras, dan seimbang. Pada akhirnya, kejayaan Korean Pop Culture di
Indonesia haruslah dapat menginspirasi kita semua untuk memajukan dan berjaya
dengan Indonesian Pop Culture.
Dengan situasi seperti ini,
semua kembali kepada masyarakat yang melihat bagaimana kondisi nilai sosial
budaya ini. Ketika ada budaya dari luar yang masuk dan bisa merusak identitas
Negara Kesatuan Republik Indonesia maka cukup dengan dihormati tetapi bukan
untuk dicontoh, artinya ambil sisi positif dan negatif dari budaya asing yang
masuk. Selain itu, pemerintah harus lebih meningkatkan nilai sosial budaya agar
generasi-generasi selanjutnya mengetahui dan tetap pada budaya yang ada di
Indonesia.
Daftar
Pustaka
Cribd. 2011. Korean Wave di Indonesia, Budaya
Pop Internet, dan Fanatisme Remaja. Online. Diposkan pada 2011 di http://www.scribd.com/doc.
Iskandar, Drs.L. dan Drs.Pepen Ma’ruf, M.Pd.2005. Pengetahuan Sosial Geografi dan Sosiologi 3
Kelas IX SMP. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.
Komentar
Posting Komentar